Berikan Klarifikasi, PT Monokem Surya Tunjukan Bukti Dokumen Perizinan
Karawang - Pustakajabar.com
Head Humas PT Monokem Surya (Factory) Ahmad membantah pabrik keramiknya yang berada di Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang mencemari Sungai Citarum.
Ahmad mengklaim perusahaannya sudah membuang limbah sesuai prosedur dan tidak ada unsur yang terkandung kimia yang dibuang ke Sungai Citarum.
"Sebelum limbah cair dibuang, sudah melalui proses pengelolaan oleh Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), dan ada water treatment yang sudah sesuai dengan ambang batas dan sesuai pengawasan DLHK dan Satgas Citarum Harum," jelas Ahmad kepada wartawan, Rabu (16/11/23).
Selama ini, kata Ahmad, perusahannya mengklaim selalu mengikuti aturan baik dari Pemerintah Pusat, Kementerian sampai Pemerintah Daerah.
"Kita selalu mengikuti aturan yang berlaku bahkan kehadiran PT Monokem di lingkungan masyarakat berdampak positif dengan berbagai kegiatan sosial yang kami berikan kepada masyarakat," tuturnya.
Ahmad juga menegaskan bahwa saluran pembuangan air limbah yang akan dibangun pihak perusahaannya sudah mengantongi perizinan lengkap, seperti dari BBWS, Kementrian LH, sampai ke Kementrian PUPR, dan ujungnya ada Satgas Citarum Harum sebagai pengawas.
Sementara itu, diwaktu yang sama, Tengku, Staf Humas PT Monokem Surya juga menjelaskan, terkait perizinan pembuatan saluran pembuangan limbah sudah kami tempuh semua izinya, dengan masyarakat setempat pun hubungan kami baik.
"Tidak tahu yang kemarin demo itu masyarakat yang mana, dan yang dipermasalahkan pun bisa kami buktikan dengan dokumen-dokumen yang sah dan sudah ditanda tangani", jelasnya.
Tengku juga mengatakan, terkait izin Amdalalin, yang menuduh itu salah sasaran, PT Monokem itu ada di jalan milik provinsi, jadi izin Amdalalinnya juga dari provinsi, silahkan di cek.
Kemudian terkait surat dari Satgas Citarum Harum Sektor 19, itu hanya sebatas surat mengetahui dan pengawasan, bukan rekomendasi, intinya Satgas Citarum Harum ini sifatnya hanya sebagai pengawas, dari mulai pembangunan sampai digunakannya saluran tersebut nantinya, ungkap Tengku.
Sebelumnya ramai diberitakan telah terjadi aksi damai yang dikeluhkan dari perwakilan masyarakat Rengasdengklok, terkait adanya informasi rencana pembuatan shelter atau pengeboran pembuangan limbah.(Red)
Tidak ada komentar